Minggu, 10 Juni 2012

Sifat-Sifat Koloid

Sifat-Sifat Koloid
 
Bagaimana cara mengenali sistem koloid? Cara yang paling mudah adalah dengan mengamati sifat-sifatnya. Berikut adalah sifat-sifat sistem koloid yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi wujud suatu sistem atau untuk dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari.
a.   Efek Tyndall
      Kita sering melihat berkas cahaya di pagi hari yang masuk ke dalam rumah, di sepanjang berkas cahaya akan terlihat partikel debu yang bergerak. Demikian juga berkas cahaya lampu mobil pada malam hari yang berkabut atau cahaya proyektor bioskop dalam ruangan yang berdebu. Peristiwa ini erat kaitannya dengan penghamburan atau pemantulan berkas cahaya oleh partikel koloid yang disebut efek Tyndall.
      Sistem koloid mempunyai sifat yang khas yang berbeda dengan sifat sistem dispersi lainnya, yaitu jika seberkas cahaya dilewatkan pada suatu sistem koloid maka partikel koloid akan menghamburkan atau memantulkan cahaya tersebut.
      Jika seberkas sinar dilewatkan pada suspensi (dispersi pasir dalam air), koloid (air teh), dan larutan (gula dalam air), dan dilihat tegak lurus dari arah datangnya cahaya, maka lintasan cahaya akan terlihat jejaknya pada suspensi dan koloid, sedangkan pada larutan tidak tampak sama sekali. Hal ini terjadi karena partikel koloid dan suspensi cukup besar untuk dapat menghamburkan sinar sedangkan ukuran partikel larutan terlalu kecil sehingga tidak dapat menghamburkan cahaya.
      b.   Gerak Brown
          Gerak Brown adalah gerakan partikel koloid dengan lintasan lurus dan arah yang  acak (zig-zag).
              Gerak Brown terjadi akibat adanya tumbukan partikel-partikel pendispersi terhadap partikel terdispersi sehingga partikel terdispersi akan terlontar dan menumbuk partikel lainnya secara terus menerus karena ukuran partikel terdispersi yang relatif lebih besar dibanding medium pendispersinya.
                   Adanya gerak Brown mengakibatkan partikel-partikel koloid relatif stabil meskipun ukurannya besar, sebab dengan adanya partikel yang bergerak terus menerus akan mengurangi pengaruh gaya gravitasi.
      c.   Adsorbsi
                   Adsorbsi adalah peristiwa penyerapan muatan oleh permukaan-permukaan partikel koloid.
                   Adsorbsi terjadi karena adanya kemampuan partikel koloid untuk menarik (ditempeli) partikel-partikel kecil. Hal ini disebabkan oleh adanya tegangan permukaan koloid yang cukup tinggi sehingga bila ada partikel yang menempel akan cenderung dipertahankan pada permukaannya.
                   Bila partikel koloid menyerap ion positif, maka koloid tersebut akan bermuatan positif dan sebaliknya.
      Partikel koloid dapat mengadsorbsi bukan hanya ion atau muatan listrik tetapi juga zat lain yang berupa molekul netral. Beberapa contoh pemanfaatan sifat adsorbsi koloid antara lain:
      a.   Penyembuhan sakit perut (diare) dengan serbuk karbon atau oralit.
             Serbuk karbon atau oralit di dalam usus dapat membentuk sistem koloid yang mampu menyerap (mengadsorbsi) dan membunuh bakteri-bakteri patogen.
      b.   Penjernihan air dengan tawas.
                   Larutan tawas akan membentuk koloid Al(OH)3 yang akan mengadsorbsi kotoran-kotoran sehingga terjadi gumpalan yang akan mengendap.
      c.   Penjernihan cairan tebu pada pembuatan gula pasir menggunakan tanah diatome dan arang tulang agar warna gula pasir menjadi putih.
Read More...