Senin, 01 Juni 2009

MINYAK BUMI


MINYAK BUMI DAN PETROKIMIA

A. Proses terbentuknya Minyak Bumi

Minyak bumi berasal dari sisa-sia tumbuhan dan hewan laut yang mengendap dalam jumlah besar pada batuan endapan selama bejuta-juta tahun.

Pada tempat-tempat berkumpulnya minyak dalam batuan biasanya bagian atas mengandung gas, bagian tengah mengandung minyak bumi dan bagian bawah larutan garam, tempat ini disebut jebakan.

Ada 3 macam bentuk utama jebakan minyak, yaitu :

  1. Jebakan antiklin, lengkungan yang terbentuk oleh gerakan batuan ke atas.
  2. Jebakan patahan, pergeseran batuan pada dua arah yang berlawanan.
  3. Jebakan stratigrafik, batuan yang berpori terjepit batuan tidak berpori.

B. Komponen-komponen Minyak Bumi

Minyak bumi hasil eksplorasi (pengeboran) berupa minyak mentah (crude oil),

Mengandung zat kimia berwujud gas, cair dan padat, dengan komponen utama senyawa hidrokarbon, baik alifatik (n-alkana, isoalkana), asiklik (sikloalkana) maupun aromatik (benzena).

C. Pengolahan Minyak Bumi

Tahap-tahap pengalahan minyak bumi, yaitu :

a. Pemisahan (destilasi)

Destilasi merupakan cara pemisahan campuran komponen-komponen zat berdasarkan perbedaan titik didih.

Fraksi Minyak Bumi

Jumlah Atom C

Titik Didih

Gas alam (LNG)

Elpiji

Petroleum eter

Bensin

Nafta

Kerosin (minyak tanah)

Solar

Minyak pelumas

Vaselin dan lilin

Aspal

C1 – C2

C3 – C4

C5 – C6

C7 – C8

C9 – C10

C11 – C13

C14 – C16

C17 – C20

C21 – C24

> C36

-160oC - -88oC

-40oC – 0oC

20 oC – 70 oC

70 oC – 140 oC

140 oC – 180 oC

180 oC – 250 oC

250 oC – 350 oC

diatas 350 oC

2. Perengkahan (Cracking)

Pada proses cracking berlangsung reaksi pyrolisis, yaitu perengkahan atau pemecahan oleh panas.

Jenis-jenis cracking, yaitu : cracking termal, uap, hidro dan katalitik (untuk bensin).

3. Reforming

Yaitu perubahan dari bentuk molekul bensi yang bermutu kurang baik (rantai lurus) menjadi bensin bermutu baik (rantai bercabang).

4. Polimerisasi

Yaitu proses penggabungan molekul-molekul kecil menjadi besar.

Contoh : isobutena + isobutena menjadi isooktana (bensin kualitas tinggi).

5. Proses Pembersihan (Treating)

Yaitu pemurnian minyak bumi dengan cara menghilangkan pengotor- pengotornya. Proses treating meliputi :

- Copper aweetening dan doctor, yaitu proses menghilangkan pengotor berupa bau yang tidak sedap..

- Acidtreatment, yaitu proses menghilangkan lumpur dan perbaikan warna.

- Desulfurrizing (desulfusisasi), yaitu proses menghilangkan belerang.

D. Bensin

Komponen utam bensin yaitu n-heptana dan isooktana (2,2,4-trimetil pentana).

Nama lain dari bensin yaitu petrol atau gasolin.

a. Angka oktan

Yaitu ukuran untuk menentukan kemampuan terbakarnya bensin tanpa ketukan. n-heptana memberikan ketukan sangat tinggi pada pembakaran diberi angka oktan 0 dan isookatana yang tidak memberikan ketukan pada pembakarannya diberi angka oktan 100, Jadi makin besar jumlah isooktana dalam bensin maka angka oktan makin tinggi sehingga kualitas bensin makin baik.

b. Zat aditif pada bensin

Salah satu cara untuk meningkatkan angka oktan pada bensin yaitu dengan menambah zat aditif. Zat aditif yang digunakan yaitu TEL (tetra etil lead) dengan rumus PB(C2H5)4, Selain itu ada MTBE (metil tersier butil eter).

Jenis-jenis bensin :

1. Premium : bensin dengan nilai oktan 82

2. Premix : Premium mixtura (80% premium + 20% MTBE)

3. Bensin biru (BBL) : bensin dengan angka oktan kecil tanpa TEL

4. Super TT : bensin super seperti premix tanpa TEL.

c. Dampak pembakaran bensin

1. Zat aditif TEL menyebabkan pencemaran logam berat Pb dari knalpot..

2. Pembakaran tidak sempurna menghasilkan :

- Karbon berupa asap hitam mengganggu pernapasan.

- Gas CO beracun, tidak berbau, tidak berasa, diikat oleh Hb pada darah dapat mengakibatkan keracunan pada darah dan kematian.

- Gas CO2 menyebabkan efek rumah kaca.

E. Petrokimia

Petrokimia yaitu bahan-bahan atau zat-zat yang dibuat atau berasal dari minyak bumi.

Ada 2 kelompok zat petrokimia, yaitu :

  1. Bahan dasar induk/utama

Yaitu bahan langsung dari minyak bumi, gas alam dan batu bara. Diantaranya, metana, etana, asetilena, propilena, benzena, toluen, butana, naftalen.

  1. Bahan dasar turunan

Yaitu dibuat dari zat-zat atau bahan dasar induk. Banyak digunakan dalam industri plastik, serat kain, karet buatan, obat-obatan atau farmasi, dll.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar